Sesungguhnya dunia adalah negeri persinggahan bukan negeri untuk menetap, dunia adalah tempat yang penuh dengan duka cita bukan tempat tinggal untuk bersuka cita. Maka sepatutnya bagi seorang mukmin menjadikan dunia sebagai bagian perjalanan, mempersiapkan bekal dan hartanya untuk menuju ke perjalanan yang pasti.
Maka merupakan kebahagiaan bagi siapa yang menjadikan perjalanan ini bekal yang akan menyampaikannya ke keridhaan Allah سبحانه وتعالى, yang menghantarkannya kepada ganjaran surga-Nya dan kepada keselamatan dari neraka-Nya.
إنما الدنيا إلى الجنة والنار طريق والليالي متجر الإنسان والأيام سوق
“Sesungguhnya dunia adalah jalan menuju Surga dan Neraka. Malamnya adalah tempat perniagaan manusia dan hari-harinya adalah pasar.”
Banyak sekali perkataan-perkataan para Salaf di dalam mendefinisikan zuhud terhadap dunia, dan keseluruhannya berputar kepada ketiadaan hasrat kepada dunia dan kekosongan hati dari ketergantungan terhadap dunia.
Berkata Imam Ahmad رحمه اللة :
الزهد في الدني :قصر الأمل
“Zuhud terhadap dunia adalah pendek angan-angan”.
Berkata Abdul Wahid bin Zaid رحمه اللة :
الزهد في الدني والدرهام
“Zuhud adalah terhadap dunia dan dirham”.
Al-Junaid رحمه اللة ditanya mengenai zuhud, beliau berkata :
استسغار الدني ,ومحو آثارها من القلب
“Zuhud adalah menganggap dunia itu kecil dan menghilangkan bekasnya dari hati”.
Berkata Abu Sulaiman Ad-Darani رحمه اللة :
الزهد :ترك ما يشغل عن الله
“Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang menyibukkanmu dari Allah”
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه اللة :
الزهد ترك ما لا ينفع في الآخرة الورع ترك ما تخاف ضرره في الآخرة
“Zuhud adalah meninggalkan apa-apa yang tak berfaidah bagi akhirat, wara’ adalah meninggalkan apa-apa yang membuatmu takut akan bahayanya terhadap akhirat.”
Ibnul Qayyim رحمه اللة telah menganggapnya baik sekali pernyataan Syaikhul Islam ini.
Berkata Ibnul Qayyim رحمه اللة :
والذي أجمع علبه العارفون :أن الزهد سفر القلب من وطن الدني ,وأخذه
في منازل الآخرة
“Orang-orang bijaksana telah bersepakat bahwa zuhud adalah menyingkirnya hati dari negeri dunia, dan membawanya kepada negeri akhirat”.
Maka dimanakah gerangan para musafir yang hatinya tertambat kepada Allah سبحانه وتعالى?
Dimanakah gerangan para pejalan yang hendak menuju ke tempat yang mulia dan derajat yang tinggi? Dimanakah gerangan para perindu surga dan penuntut akhirat?
Dimanakah gerangan para pejalan yang hendak menuju ke tempat yang mulia dan derajat yang tinggi? Dimanakah gerangan para perindu surga dan penuntut akhirat?
Blogger Comment
Facebook Comment