Bicara Yang Baik Atau Diam

Umar bin Khattab Radhiyallahu anhu berkata :
مَنْ كَثُرَ كَلاَمُهُ كَثُرَ سَقَطُهُ، وَمَنْ كَثُرَ سَقَطُهُ كَثُرَتْ ذُنُوْبُهُ، وَ مَنْ كَثُرَتْ ذُنُوْبُهُ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
"Barangsiapa yang banyak bicara maka akan banyak salahnya, dan barangsiapa yang banyak salahnya maka akan banyak dosanya, dan barangsiapa yang banyak dosanya maka nerakalah yang pantas baginya." (Tazkiyat An-Nafs, 33)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكَهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
"Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat" [HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Mâjah, no. 3976; Mâlik, 2/470; al-Baghawi, no. 4132. Dishahihkan oleh al-Albâni]
Sesuatu yang tidak bermanfaat itu, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram, atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat. Oleh karena itu, supaya terhindar dari bahaya lisan, hendaklah seseorang selalu sesuatu yang mengandung kebaikan. Jika tidak bisa, hendaknya diam. 
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam". [HR. Bukhâri, no. 6475; Muslim, no. 47; dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]
Mu’az bin Jabal ra bertanya tentang perbuatan yang dapat memasukkan ke surga dan menjauhkan dari neraka.  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya sedikitpun, shalat, zakat, puasa Ramadhan dan haji. Pintu-pintu surga adalah puasa, sodaqoh dan shalat malam". Pokok segala perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah Jihad. Sesuatu dapat membuat kalian memiliki semua itu. Rasulullah memegang lidahnya lalu bersabda: Jagalah ini. Muadz bertanya: Ya Nabi, apakah kita akan dihukum atas apa yang kita ucapkan?  Beliau bersabda: …adakah yang menyebabkan seseorang terjungkal wajahnya di neraka selain buah dari lisan mereka (HR Tirmidzi)
Imam Asy-Syafi’I rahimahullah,  berkata, "Berpikirlah dahulu sebelum bicara. Jika maslahat bicaralah.  Jika mudharat/ragu-ragu, diamlah. Manusia diberi dua telinga dan satu mulut supaya lebih banyak mendengar daripada bicara".
“Tidak ada kebaikan dalam hidup ini kecuali diam namun berpikir atau berbicara dengan ilmu.” Sufyan Ats-Tsauri
“Tidak tersesat suatu kaum setelah mendapat hidayah kecuali mereka berdebat” (HR Tirmidzi).  Imam Malik berkata : “Perdebatan akan mengeraskan hati dan mewariskan kekesalan”.
“Orang yang paling dibenci Allah adalah yang suka bermusuhan dan bertengkar” (HR Al Bukhari)
“Orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku di hari kiamat adalah yang buruk akhlaknya, yaitu banyak bicara, menekan-nekan suara, dan menfasih-fasihkan kata” (HR Ahmad)
Berbagi ke Google+

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Komentar:

Posting Komentar