Semangat Menyebarkan Ilmu

Said bin Jubair rahimahullah berkata :

 ﻷن أنشْـر عِلمِـي ، أَحـبُّ إِلـيَّ مِـن أَن أَذهــب بِهِ إِلى قبـري

"Aku menyebarkan ilmuku lebih aku sukai daripada aku membawa ilmuku (dalam kematian) ke kuburan." (Thobaqat Ibnu Sa'ad 6/262)

Umat Islam dilarang bersifat bakhil terhadap ilmu. Ilmu yang diperoleh secara susah payah, akan menjadi bermakna apabila diamalkan dan disampaikan kepada orang lain. Ilmu yang didapat boleh dibagikan kepada teman sebaya, keluarga, dan masyarakat luas, baik secara lisan maupun perbuatan. Dalam menyampaikan ilmu kepada pihak lain dilakukan dengan cara yang santun, lemah lembut, dan bijaksana.

Ilmu disampaikan membuat umat semakin tunduk dan takut kepada Allah bukan malah sebaliknya. Disampaikan Ilmu kepada umat agar senantiasa bisa bersatu bukan sebaliknya, janganlah disamping menyampaikan ilmu sisi lain saling menghujat dan mengklaim bahwa jamaahnya paling benar.

Allah Ta'ala, berfirman:

ادْعُ إِلٰى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ  ۖ  وَجٰدِلْهُمْ بِالَّتِى هِىَ أَحْسَنُ  ۚ  إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِۦ  ۖ  وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ


"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl 16: Ayat 125)


Dari Abu Umamah al-Baahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، حَتَّى النَّمْلَةَ فِى جُحْرِهَا وَحَتَّى الْحُوتَ، لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الْخَيْرَ »


“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat/mendoakan kebaikan bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” (HR at-Tirmidzi no. 2685)


Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

((الْجُودُ بِالْعِلْمِ وَبَذْلِهِ. وَهُوَ مِنْ أَعْلَى مَرَاتِبِ الْجُودِ. وَالْجُودُ بِهِ أَفْضَلُ مِنَ الْجُودِ بِالْمَالِ. لِأَنَّ الْعِلْمَ أَشْرَفُ مِنَ الْمَالِ ))
 مدارج السالكين (٢79/٢).


“Membagi-bagikan ilmu dan mencurahkannya adalah kedermawanan yang paling tinggi. Dermawan dengan ilmu lebih afdhal dari dermawan dengah harta. Karena ilmu lebih berharga daripada harta.” (Madaarijus Salikin 2/279)

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah  berkata:

(( من أحب الا يَنْقَطِع عمله بعد مَوته فلينشر الْعلم )). التذكرة (٥٥).

“Barang siapa yang suka amalannya tidak terputus setelah kematiannya, maka hendaknya dia menyebarkan ilmu.” (at-Tadzkirah fil Wa’dh hal 55)


Bersemangatlah dalam menyebarkan ilmu di majelis-majelis apapun majelisnya, seperti ketika duduk duduk minum kopi, atau makan siang dan semisalnya, baik online maupun offline. Dan janganlah di tinggalkan satu majelispun, kecuali memberikan hadiah satu masalah atau ilmu yang manfaat.
Berbagi ke Google+

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Komentar:

Posting Komentar