Secercah Nasihat, & Adab Menggunakan Handphone Bagi Muslim



Handphone adalah bagian kebutuhan hidup jaman sekarang. Dulu pengguna handphone atau kadang disebut ponsel (telepon seluler) terbatas pada kalangan tertentu saja. Tapi kini hampir semua kalangan menggunakan handphone. Jarang kajian dakwah yang membahas tentang handphone ini.

Apabila kita lihat dari kaidah ushul, maka handphone termasuk sesuatu yang pada asalnya tidak memiliki hukum tersendiri pada zatnya, sampai jelas apa tujuan menggunakannya. Jika untuk kebaikan maka dia dihukumi sebagai washilah kepada kebaikan. Namun jika digunakan untuk kejelekan, kemungkaran dan permusuhan maka hukumnya haram.

Lalu bagaimana dengan handphone anda? Apa yang anda lakukan dengannya? Tentu jawabannya tidak lepas dari tiga kemungkinan.
1. Bisa jadi dia menggunakan untuk kebaikan.
2. Bisa jadi dia menggunakan untuk kejahatan dan kemaksiatan.
3. Atau bisa jadi dia menggunakan untuk kebaikan, dan terkadang pula dia menggunakannya untuk kemaksiatan.
Yang ketiga ini adalah persentase yang paling banyak.

Fungsi Handphone

Teknologi komunikasi berkembang begitu pesat. Perangkat telekomunikasi seperti handphone muncul akibat desakan kebutuhan manusia untuk berkomunikasi secara sosial. Handphone bersisian dengan perangkat teknologi/gadget lainnya, seperti internet, parabola, 3-G, dan I-pod. Handphone bukan lagi barang langka.

Fungsi handphone adalah menghubungkan Anda dengan kolega. Baik itu teman, pasangan, keluarga, rekan bisnis atau siapapun juga. Yang dilakukan dari jarak jauh, dibantu dan diatur oleh sistim jaringan yang disebut sebagai provider.

Bahaya Laten Handphone

Memahami dari fungsi handphone dapat dianggap bahwa handphone merupakan karunia penting yang membantu manusia menunaikan hajat hidupnya lebih mudah.

Handphone berperan penting meringankan berbagai aktivitas serta pekerjaan Anda. Secara nominalpun, handphone menekan budget pengeluaran, serta meningkatkan efisiensi waktu.

Sejalan dengan kelebihan gadget ini, pasti dibarengi dengan dampak-dampaknya. Dampak handphone bisa bersifat negatif dan juga positif. Tergantung niat dan tujuan si pengguna. Apalagi handphone sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang amat menghibur.

Handphone jaman sekarang tidak sekedar untuk menelpon atau menerima panggilan, serta mengirim/menerima pesan singkat saja; namun telah juga dilengkapi fasilitas seperti video, kamera, game, internet dan yang teranyar adalah teknologi 3-G.

Sehingga dalam perkembangannya handphone memiliki dua mata pisau yang bertolak belakang. Selain sebagai karunia, namun juga menyimpan bahaya laten bagi penggunanya. Antara manfaat dan mudharat amat berimbang.


Adab Menggunakan Handphone Bagi Muslim

Dalam kajian dakwah, manusia dikatakan sebagai ‘rahmatan lil alamin’, atau menjadi rahmat bagi seluruh alam. Hal ini karena Allah subhanahu wata’ala memberikan kelebihan manusia berupa akal pikiran. Sehingga seharusnya Anda sebagai muslim menggunakan akal pikiran menimbang segala manfaat dan mudharat dalam menggunakan handphone.

Berikut kajian dakwah tentang adab menggunakan handphone bagi seorang muslim :

1. Jangan menelpon sembarang waktu

Rasulullah SAW bersabda, ajarkan anak agar mengetuk pintu sebelum memasuki kamar orangtua. Ibrah / pelajaran yang diambil adalah, didiklah anak dengan pemahaman etika dan sopan santun.

Menggunakan handphone sebaiknya tidak sembarang waktu. Ada waktu-waktu tertentu yang tidak etis, Misalnya waktu-waktu sholat. Maghrib, contohnya. Bahkan beberapa non muslim pun menabukan untuk mengadakan pembicaraan per telpon saat Maghrib (pergantian suluk).

2. Mulailah pembicaraan dengan salam

Menyampaikan salam adalah mendo’akan, dan menjawab salam ibarat mengamini. Maka Anda dapat simpulkan betapa mulianya suatu percakapan yang dimulai dengan sebuah salam, meski hanya melalui handphone.

Posisikan diri Anda tengah bertamu, sehingga sebelum memasuki ranah aktivitas orang yang Anda telpon, ada baiknya meminta ijin lebih dulu. Itulah fungsi salam dalam percakapan melalui handphone.

Ada hadits riwayat al-Bukhori dalam kajian dakwah yang isinya, “…dari Abdulloh bin Amr bin Ash, ‘seorang lelaki bertanya pada Rasulullah, ‘Apakah amalan yang paling baik dalam Islam?’”. Beliau (rasulullah) menjawab : “Memberi makan dan mengucapkan salam kepada orang yang telah kamu kenal maupun yang belum.” (HR. al-Bukhori dan Muslim).

3. Kenalkan diri sebelum berbicara

Sebagai penelpon ibarat tamu. Maka wajar seorang tamu memperkenalkan dirinya dahulu. Adab bertamu adalah mengucapkan salam dan memperkenalkan diri sambil mengetuk pintu. Begitu pula dengan adab menelpon.

Disebutkan bahwa Jabir bin Abdillah berkata : “Aku datang kepada Nabi Muhammad SAW kemudian aku memanggil beliau. Nabi  bertanya : ‘Siapa ini?’ Aku menjawab : ‘Ini saya.’ Lalu beliau keluar sambil berkata : ‘Saya! Saya!’ (Seakan-akan beliau tidak menyukai jawaban tersebut.) (HR. al-Bukhori dan Muslim).

Sederhana dalam percakapan. Sebaiknya dilakukan secara sederhana, padat, singkat, tidak bertele-tele, dan tidak berlama-lama atau penuh basa basi. Sebagai seorang muslim, Anda juga tidak perlu terlalu banyak melakukan panggilan tanpa ada tujuan atau kebutuhan yang jelas. Supaya tidak ada waktu yang terbuang dan tergelincir sebagai teman syaithon yang senang membuat manusia lengah dan melakukan mubazir terhadap waktu.

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara syaithon…” (QS. Al-Isro (17) : 26-27).

4. Jangan menggunakan nada dering yang Tidak bermakna

Yang dimaksud dengan tidak bermakna adalah nada dering yang dalam pemakaiannya akan menimbulkan efek reaksi dari pendengarnya.

Nada dering/ringtone maupun NSP (nada sambung pribadi) sebagian besar berupa musik ataupun audio suara dengan berbagai imajinasi ekspresi. Tujuannya adalah untuk membuat penerimaan dan pemanggilan tampak unik dan menarik. Hingga reaksi si penelpon, ataupun orang yang mendengarka bisa bermacam-macam.

Bisa berupa reaksi tertawa, terpingkal lucu, membuat jengah, pikiran cabul, membuat heboh, dan sebagainya. Tapi, berhati-hatilah dan jangan sampai jatuh pada perbuatan yang sia-sia.

5. Berbicara dan bergaulah yang baik

Baik itu saat berbicara biasa ataupun lewat handphone maka akhlak seorang muslim harus tetap dijaga. Segala perkataan yang keluar dari mulut akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT kelak di yaumul hisab. Tidak jarang ditemui seseorang mudah sekali meluapkan emosi dengan perkataan kotor saat berbicara dengan hp, dalam benaknya mungkin karena dia tidak bertemu langsung dengan lawan bicara. Sehingga emosinya tak terjaga.

Untuk menghindari gangguan syetan saat menggunakan hp lebih baik mengucapkan basmalah. Setiap ingin memakai hp dimulai dengan ucapan ‘bismillah’, ini akan selalu mengingatkan hati dan pikiran bahwa Allah selalu mengawasi hamba.

Menelpon juga dapat menghabiskan waktu bermanfaat apabila digunakan untuk ngobrol ke sana ke mari tanpa tujuan yang jelas. Tidak sedikit para pemuda pemudi saling menelpon dengan hitungan jam-jaman dengan pembicaraan yang tidak bermanfaat. Akan lebih baik waktu yang dihabiskan tersebut digunakan dalam kegiatan yang bernilai positif. Misalnya membaca dan menghapalkan ayat Alqur’an, tentu ini jauh bermanfaat daripada ngobrol dan ngerumpi dengan tema yang tidak penting menurut syara’.

6. Matikan atau silent Hp saat berada di tempat ibadah

Pernahkah Anda sedang sholat berjamaah tiba-tiba ada hp seseorang berbunyi? Mungkin umumnya semua pernah mengalaminya, dan tentu saja kekhusyu’an sholat akan terganggu dan tidak nyaman. Namun sadarkah bahwa bila kita tidak disiplin dalam mematikan hp sewaktu tiba di masjid dan mushola akan mengalami hal seperti itu juga. Maka bila pergi ke masjid bersama teman, sebaiknya saling mengingatkan akan hal yang penting ini. Fenomena ini banyak terjadi tidak seperti tahun era 90-an yang hp belum popular digunakan.

7. Matikan hp saat akan masuk kamar mandi atau wc

Banyak diantara pengguna handphone yang memasang wallpaper islami, sehingga kadang asma Allah atau ayat Alqur’an yang tampil di layar hp. Maka bila memasuki hp sebaiknya hp yang berwallpaper atau bernada islami hendaknya dimati terlebih dahulu. Karena bukan adab yang baik membawa ayat Alqur’an atau asma Allah ke dalam kamar mandi.

Semoga tulisan singkat ini memberikan pemahaman kepada kita sebagai umat muslim tentang bagaimana menggunakan Handphone.

Berbagi ke Google+

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 Komentar:

Posting Komentar